Profil Desa Mrisen
Ketahui informasi secara rinci Desa Mrisen mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Klaten. Menyelami pusat industri UMKM kerupuk rambak kulit sapi, sebuah warisan kuliner tradisional yang diolah dengan tekun dan menjadi denyut nadi ekonomi kreatif serta kemandirian warga desa.
-
Sentra Industri Kerupuk Rambak
Desa Mrisen merupakan salah satu pusat utama produksi kerupuk rambak kulit sapi dan kerbau skala rumahan yang produknya dipasarkan ke berbagai daerah.
-
Ekonomi Kreatif Berbasis Produk Peternakan
Masyarakatnya secara kreatif berhasil mengolah produk sampingan dari sektor peternakan (kulit) menjadi komoditas pangan bernilai ekonomi tinggi.
-
Komunitas Wirausaha Kuliner yang Ulet
Desa ini menjadi rumah bagi komunitas perajin kuliner yang ulet dan mandiri, dengan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun.
Di Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, sebuah aroma gurih yang khas dari kerupuk rambak yang sedang digoreng menjadi penanda identitas sekaligus denyut nadi perekonomian warganya. Desa ini adalah sebuah sanggar besar bagi para perajin kuliner yang telah menguasai seni mengolah kulit sapi dan kerbau menjadi krecek atau kerupuk rambak, sebuah camilan renyah yang digemari di seluruh Nusantara. Melalui keuletan dan keterampilan yang diwariskan antargenerasi, masyarakat Desa Mrisen telah berhasil membangun sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang mandiri dari dapur-dapur rumah mereka.
Sejarah dan Evolusi Desa Perajin Rambak
Sejarah Desa Mrisen sebagai pusat industri kerupuk rambak tidak terjadi dalam semalam. Berakar dari tradisi masyarakat agraris Jawa yang selalu berusaha memanfaatkan setiap bagian dari hasil ternak, keterampilan mengolah kulit menjadi kerupuk pada awalnya merupakan aktivitas sampingan untuk konsumsi pribadi. Kulit yang biasanya dianggap sebagai produk sisa diolah sedemikian rupa agar bisa disimpan lama dan menjadi lauk atau camilan.Melihat adanya permintaan dari pasar, beberapa keluarga mulai memproduksi rambak dalam skala yang lebih besar pada beberapa dekade lalu. Keberhasilan para perintis ini kemudian menginspirasi tetangga-tetangga mereka. Secara bertahap, Desa Mrisen bertransformasi menjadi sebuah sentra produksi. Keterampilan yang semula bersifat individual kini menjadi keahlian kolektif desa. Proses ini menunjukkan bagaimana sebuah kearifan lokal dalam mengolah pangan dapat berevolusi menjadi sebuah industri rumahan yang menopang kehidupan banyak keluarga.
Geografi, Demografi dan Lanskap Desa Wirausaha
Desa Mrisen terletak di kawasan agraris Kecamatan Juwiring. Meskipun lahan pertanian masih menjadi bagian dari lanskap desa, ciri khas utamanya adalah pemandangan yang berkaitan dengan proses produksi rambak. Di banyak pekarangan rumah, dapat dijumpai lantayan atau rak-rak besar tempat menjemur lempengan kulit yang sudah direbus dan diiris, sebuah pemandangan yang menegaskan identitas produktif desa ini.Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Juwiring, luas wilayah Desa Mrisen adalah sekitar 1,01 kilometer persegi (1,01 km2). Desa ini dihuni oleh populasi penduduk sekitar 2.300 jiwa. Dengan demikian, tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 2.277 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang relatif padat ini terdiri dari keluarga-keluarga perajin yang menjadikan rumah mereka sebagai basis unit produksi.Adapun batas-batas wilayah Desa Mrisen meliputi:
Berbatasan dengan Desa Kenaiban
Berbatasan dengan Desa Juwiran
Berbatasan dengan Desa Gondangsari
Berbatasan dengan Desa Juwiring
Jantung Ekonomi: Proses Panjang di Balik Gurihnya Rambak
Perekonomian Desa Mrisen berpusat pada industri kerupuk rambak. Proses pembuatannya sangat panjang, padat karya, dan membutuhkan kesabaran serta keahlian khusus yang tidak dimiliki banyak orang.
Proses Produksi: Dimulai dari membersihkan kulit sapi atau kerbau dari bulu dan kotoran, merebusnya selama berjam-jam agar empuk, mengirisnya menjadi lempengan tipis, membumbuinya, lalu menjemurnya di bawah terik matahari selama beberapa hari hingga benar-benar kering. Setelah kering, rambak mentah ini siap untuk digoreng dalam dua tahap hingga mekar sempurna.
Model Usaha: Sebagian besar usaha dijalankan dalam skala industri rumahan, di mana seluruh anggota keluarga terlibat. Sebagian menjual produk dalam bentuk rambak mentah (siap goreng) kepada distributor, sementara yang lain mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap santap.
Jangkauan Pasar: Produk kerupuk rambak dari Mrisen tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal di Klaten, tetapi juga dipasok ke berbagai kota besar di Jawa Tengah dan sekitarnya. Produk ini menjadi komponen penting dalam masakan seperti sambal goreng krecek dan menjadi camilan favorit yang dijual di pusat-pusat oleh-oleh.
Di samping industri rambak, sektor pertanian tetap menjadi penopang yang memberikan ketahanan pangan dan stabilitas bagi masyarakat.
Tata Kelola Pemerintahan dan Dukungan pada Industri Pangan Lokal
Pemerintah Desa Mrisen memainkan peran penting sebagai fasilitator bagi pertumbuhan industri lokal warganya. Dukungan diwujudkan dalam bentuk pembinaan UMKM, memfasilitasi akses terhadap program bantuan peralatan dari pemerintah, serta membantu para perajin dalam pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk menjamin standar kebersihan dan keamanan produk.Dengan menjadikan kerupuk rambak sebagai produk unggulan desa, pemerintah desa turut serta dalam berbagai ajang pameran untuk memperkenalkan dan mempromosikan hasil karya warganya ke khalayak yang lebih luas.
Kehidupan Sosial di Tengah Aroma Gurih
Kehidupan sosial di Desa Mrisen terjalin erat di tengah aktivitas produksi. Aroma khas dari perebusan kulit atau gurihnya rambak yang digoreng menjadi bagian tak terpisahkan dari atmosfer desa. Warga desa terikat oleh profesi yang sama, menciptakan komunitas yang solid dan saling mendukung.Gotong royong seringkali terlihat dalam proses produksi, di mana tetangga saling membantu saat ada pesanan dalam jumlah besar atau saat memasuki tahap-tahap produksi yang paling berat. Lembaga kemasyarakatan seperti PKK seringkali menjadi wadah bagi para ibu perajin untuk berbagi informasi, mulai dari resep bumbu hingga strategi penjualan.
Tantangan dan Inovasi dalam Industri Kuliner Tradisional
Tantangan utama yang dihadapi para perajin rambak di Mrisen adalah proses produksi yang sangat berat dan membutuhkan waktu lama, yang membuat tidak banyak generasi muda yang tertarik meneruskannya. Selain itu, fluktuasi harga dan ketersediaan bahan baku kulit berkualitas juga menjadi kendala yang signifikan.Namun prospek industri ini tetap menjanjikan karena kerupuk rambak memiliki basis penggemar yang sangat loyal. Peluang inovasi terletak pada pengembangan produk, seperti menciptakan rambak dengan aneka rasa (pedas, barbeku, dll.), memperbaiki desain kemasan agar lebih modern dan higienis, serta memperluas pasar melalui penjualan online. Dengan membangun merek kolektif yang kuat, "Rambak Asli Mrisen," desa ini memiliki potensi untuk semakin mengukuhkan dirinya sebagai ibu kota kerupuk rambak di Jawa Tengah.
